Industri perakitan kendaraan di dalam negeri hingga kini masih terganjal oleh bahan baku impor sehingga tidak bersifat 100 persen lokal. Maka dari itu, tidak heran jika harga-harga mobil, masih saja tergantung pada kurs rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar Amerika.
Dalam mendorong industri dalam negeri dengan penekanan pembuatan bahan baku secara lokal, pimpinan di Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa salah satu kendala adalah teknologi pembuatan bahan baku.
"(Kendala selama ini), bahan baku kita tidak punya. Lihat saja Avanza-Xenia itu, outer part-nya belum bisa dibikin di sini pelatnya," kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Surjono, selepas pembukaan INAPA 2015 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Ia kemudian mengungkap bahwa persoalan ini akan dijawab dengan adanya kerja sama Nippon Steel dan Krakatau Steel pada tahun 2017 mendatang. Melalui kerja sama ini, Indonesia diharapkan bisa menerapkan teknologi pembuatan bahan baku sehingga tidak lagi banyak mengimpor.
"Makanya, tahun 2017 nanti, Nippon Steel dan Krakatau Steel akan bikin pelat yang untuk outer part. Kalau untuk inner part, Krakatau Steel sudah bisa. Tetapi untuk yang luar, mereka persyaratannya tinggi. Kan kalau harus di-press kan, tidak boleh di-bend," urainya.
INAPA yang merupakan pameran suku cadang, komponen, aksesori terbesar di ASEAN ini akan berlangsung pada 18-21 Maret 2015. Pameran diikuti oleh 1.100 peserta dari 25 negara, antara lain Indonesia sendiri, Cina, Korea, Taiwan, India, Malaysia, Thailand, Singapura, Australia, Jepang, dan Turki.
Sumber : otosia.com
0 komentar:
Posting Komentar